Home » » Model Pembelajaran Kooperatif menurut slavin (dalam rusman)

Model Pembelajaran Kooperatif menurut slavin (dalam rusman)

Written By zainal arifin on Rabu, 02 Desember 2015 | 14.11

                                                         

                                 Model Pembelajaran Kooperatif

a.      Konsep Dasar Model Pembelajaran Kooperatif
Teori yang melandasi pembelajaran kooperatif adalah teori konstruktivisme yang lahir dari gagasan Piaget dan Vigotsky. Menurut Slavin (dalam Rusman, 2010:201), pembelajaran kooperatif menggalakkan siswa berinteraksi secara aktif dan positif dalam kelompok. 
Rusman (2010:202) menjelaskan: Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) merupakan bentuk pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang dengan struktur kelompok yang bersifat heterogen. Dalam model pembelajaran kooperatif ini, guru lebih berperan sebagai fasilitator yang berfungsi sebagai jembatan penghubung ke arah pemahaman yang lebih tinggi. Siswa mempunyai kesempatan untuk mendapatkan pengalaman langsung dalam menerapkan ide-ide mereka
b.      Karakteristik Model Pembelajaran Kooperatif
Karaketristik atau ciri-ciri pembelajaran kooperatif (Rusman, 2010:207-208) sebagai berikut:
1)      Pembelajaran secara tim.
2)      Didasarkan pada manajemen kooperatif.
3)      Kemauan untuk bekerja sama.
Pembelajaran kooperatif adalah suatu aktivitas pembelajaran yang menggunakan pola belajar siswa berkelompok untuk menjalin kerja sama dan saling ketergantungan dalam struktur tugas, tujuan, dan hadiah (Muslim Ibrahim dalam Rusman, 2010:208).
c.       Tujuan Model Pembelajaran Kooperatif
Menurut Setianingsih (2007:21), selain unsur-unsur dasar yang perlu ditanamkan kepada siswa dalam pembelajaran kooperatif, model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai 3 tujuan yaitu:
1)        Hasil belajar akademik.
Pembelajaran kooperatif bertujuan untuk meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik. Banyak ahli berpendapat bahwa model ini unggul dalam membantu siswa memahami konsep yang sulit.
2)        Penerimaan terhadap perbedaan individu.
Efek penting yang kedua adalah penerimaan yang luas terhadap orang yang berbeda menurut ras, budaya, kelas sosial, kemampuan dan ketidakmampuan.
3)        Pengembangan keterampilan sosial.
Model pembelajaran kooperatif bertujuan mengajarkan kepada siswa keterampilan bekerjasama dan kolaborasi.

d.      Manfaat Model Pembelajaran Kooperatif
Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa dalam "setting" kelas kooperatif, siswa lebih banyak belajar dari teman ke teman yang lain di antara sesama siswa dari pada belajar dari guru. Hasil lain penelitian juga menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif memiliki dampak yang amat positif untuk siswa yang rendah hasil belajarnya.
Menurut Ibrahim dkk. (dalam Setianingsih, 2007:24) Manfaat pembelajaran kooperatif bagi siswa dengan hasil belajar yang rendah, antara lain  seperti berikut ini.
1)      Meningkatkan pencurahan waktu pada tugas.
2)      Rasa harga diri menjadi lebih tinggi.
3)      Memperbaiki sikap terhadap IPA dan sekolah.
4)      Memperbaiki kehadiran.
5)      Angka putus sekolah menjadi rendah.
6)      Penerimaan terhadap perbedaan individu menjadi lebih besar.
7)      Perilaku menggangu menjadi lebih kecil.
8)      Konflik antar pribadi berkurang.
9)      Sikap apatis berkurang.
10)  Pemahaman yang lebih mendalam.
11)  Motivasi lebih besar.
12)  Hasil belajar lebih tinggi.
13)  Retensi lebih lama.
14)  Meningkatkan kebaikan budi, kepekaan dan toleransi.
e.       Tahap-tahap Model Pembelajaran Kooperatif
Rusman (2010:211) menjelaskan tahap-tahap model pembelajaran kooperatif sebagai berikut:



Tabel 2.1: Tahap-tahap model pembelajaran kooperatif
TAHAP
TINGKAH LAKU GURU
Tahap  1
Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa
Guru menyampaikan tujuan pelajaran yang akan dicapai pada kegiatan pelajaran dan menekankan pentingnya topik yang akan dipelajari dan memotivasi siswa belajar.
Tahap  2
Menyampaikan informasi
Guru menyampaikan informasi atau materi kepada siswa dengan jalan demonstrasi atau melalui bahan bacaan.
Tahap 3
Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar

Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan membimbing setiap kelompok agar melakukan transisi secara efektif dan efisien.
Tahap  4
Membimbing kelompok bekerja dan belajar

Guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas mereka.
Tahap  5
Evaluasi
Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari atau masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya.
Tahap  6
Memberikan penghargaan

Guru mencari cara-cara untuk menghargai baik maupun hasil belajar individu dan kelompok.
Share this article :

0 komentar :

Posting Komentar

 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. BELAJARYUK! - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger