Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Teams Games Tournaments)
a.
Pengertian Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT
Menurut
Saco (dalam Rusman, 2010:224), dalam TGT siswa memainkan permainan dengan
anggota-anggota tim lain untuk memperoleh skor bagi tim mereka masing-masing.
Permainan dapat disusun guru dalam bentuk kuis berupa pertanyaan-pertanyaan
yang berkaitan dengan materi pelajaran. Kadang-kadang dapat juga diselingi
dengan pertanyaan yang berkaitan dengan kelompok (identitas kelompok mereka).
b.
Tahap-tahap pembelajaran kooperatif tipe TGT
Ada empat
tahap dalam pembelajaran kooperatif tipe TGT (Agus dan Sofia, 8-10) yaitu :
1)
Tahap
Presentasi
Pada tahap ini adalah guru
memperkenalkan materi yang akan dipelajari dan mengingatkan kembali materi
prasyarat kepada siswa. Materi pelajaran dalam TGT dirancang khusus untuk
pelaksanakan turnamen, sehingga siswa menyadari bahwa mereka harus sungguh-sungguh
memperhatikan presentasi kelas tersebut, karena dengan begitu akan membantu
mereka mengerjakan soal – soal pada turnamen dan skor turnamen mereka
menentukan skor kelompoknya.
2)
Tahap
Belajar Kelompok
Anggota tiap kelompok harus memiliki
kemampuan akademik yang heterogen. Kepada masing-masing kelompok diberikan
tugas untuk mengerjakan LKS (Lembar Kerja Siswa) yang telah disediakan. Fungsi
utama kelompok belajar, dan lebih khusus lagi untuk menyiapkan anggotanya agar
dapat mengerjakan soal-soal latihan yang akan dievaluasi melalui turnamen.
Tabel 2.2: Pembentukan Kelompok
Belajar Pada TGT
|
Kelompok
A
|
Kelompok B
|
Kelompok
C
|
Kelompok D
|
Kelompok
E
|
Kelompok F
|
||
Atas
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
||
Sedang
|
12
|
11
|
10
|
9
|
8
|
7
|
||
Sedang
|
13
|
14
|
15
|
16
|
17
|
18
|
||
Bawah
|
24
|
23
|
22
|
21
|
20
|
19
|
3) Tahap Turnamen
Turnamen
adalah pengganti dari kuis untuk mengevaluasi kemampuan akademik siswa yang telah dipahami oleh setiap anggota pada
saat kegiatan belajar kelompok. Langkah awal pada tahap ini adalah pembentukan
peserta turnamen. Hal yang perlu diperhatikan dalam pembentukan peserta
turnamen adalah setiap turnamen mempunyai peserta dengan kemampuan yang
homogen, sehingga akan terjadi persaingan yang seimbangan. Dalam turnamen setiap tim terdapat 3-4 peserta yang tidak berasal
dari kelompok yang sama.
Permainan pada tiap meja turnamen
dilakukan dengan aturan sebagai berikut:
a) Setiap pemain dalam
tiap meja menentukan dulu pembaca soal dan pemain yang pertama dengan cara
undian.
b)
Pemain
yang menang undian mengambil kartu undian yang berisi nomor soal dan diberikan
kepada pembaca soal.
c)
Pembaca
soal akan membacakan soal sesuai dengan nomor undian yang diambil oleh pemain.
d)
Soal
dikerjakan secara mandiri oleh pemain dan penantang sesuai dengan waktu yang
telah ditentukan dalam soal.
e)
Setelah
waktu untuk mengerjakan soal selesai, maka pemain akan membacakan hasil
pengerjaannya yang akan ditanggapi oleh penantang searah jarum jam.
f)
Setelah
itu pembaca soal akan membuka kunci jawaban dan skor hanya diberikan kepada
pemain yang menjawab benar atau penantang yang pertama kali memberikan jawaban
benar.
Tabel 2.3: Pembentukan Kelompok Turnamen TGT
KELOMPOK
TINGKAT
|
Kelompok A
|
Kelompok B
|
Kelompok C
|
Kelompok D
|
Kelompok E
|
Kelompok F
|
ATAS
|
Meja Turnamen a
|
Meja Turnamen b
|
||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
|
MENENGAH
1
|
Meja Turnamen d
|
Meja Turnamen c
|
||||
12
|
11
|
10
|
9
|
8
|
7
|
|
MENENGAH
2
|
Meja Turnamen e
|
Meja Turnamen f
|
||||
13
|
14
|
15
|
16
|
17
|
18
|
|
BAWAH
|
Meja Turnamen h
|
Meja Turnamen g
|
||||
24
|
23
|
22
|
21
|
20
|
19
|
IIIa IIIb IIIc IIId
pandai sedang sedang rendah
|
Kelompok I
|
Ia Ib Ic
Id
pandai sedang sedang rendah
|
IIa IIb IIc IId
pandai
sedang sedang rendah
|
Meja Turnamen
A
|
Meja Turnamen
B
|
Meja Turnamen
C
|
Meja Turnamen
D
|
Setelah turnamen selesai semua
peserta menghitung semua bintang yang diperoleh dalam turnamen. Kemudian
banyaknya bintang yang diperoleh dicatat dalam lembar Skor Turnamen. Peserta
dengan perolehan bintang terbanyak dimasukkan pada baris rangking 1, tertinggi
ke 2 dibaris rangking 2, tertinggi ke 3 di baris rangking 3,dst.
Tabel 2.4: Pedoman Pemberian Skor
Turnamen Pada TGT Dengan 3 Peserta
Tidak ada skor kembar
|
Kembar untuk skor tinggi
|
Kembar untuk skor tengah
|
Kembar untuk skor rendah
|
Kembar tiga untuk skor tinggi
|
Kembar tiga untuk skor rendah
|
|
Peringkat I
|
60
|
50
|
60
|
60
|
50
|
60
|
Peringkat II
|
40
|
50
|
40
|
40
|
50
|
30
|
Peringkat III
|
30
|
30
|
40
|
30
|
50
|
30
|
Tabel
2.5: Pedoman Pemberian
Penghargaan Kelompok TGT
No
|
Kriteria
(skor rata-rata kelompok)
|
Penghargaan
|
1
|
40 £ x < 45
|
Kelompok
Baik
|
2
|
45 £ x < 50
|
Kelompok
Hebat
|
3
|
x ³ 50
|
Kelompok
Super
|
c.
Kelebihan dan Kelemahan
Pembelejaran Kooperatif Tipe TGT
1)
Kelebihan
a)
Pengelompokan siswa secara
heterogen pada kelompok awal memungkinkan siswa saling berdiskusi dan dapat
saling bertukar pikiran untuk memahami tugas yang diberikan.
b)
Pelaksanaan
turnamen dapat memotivasi siswa untuk berkompetisi secara sehat, melatih
sportivitas, serta tanggung jawab karena hasil skor mereka akan mempengaruhi
hasil skor kelompok.
c)
Turnamen
sebagai pengganti kuis dapat membuat siswa lebih semangat dalam mengerjakan
soal dari pada jika soal diberikan seperti biasa.
d)
Murid
mudah diawasi dan dibimbing karena jumlahnya relatif kecil.
e)
Pendapat
kelompok menjadi lebih matang dan dapat dipertanggung jawabkan dari pada
pendapat individu.
f)
Murid akan
menjadi lebih dewasa, yang kurang berani akan lebih berani mengemukakan
pendapatnya didepan kelompok sendiri, kemudian dikelompok lain yang lebih besar
dan dihadapan orang banyak.
2)
Kelemahan
a)
Waktu yang
dibutuhkan relatif lama.
b)
Apabila
jumlah siswa terlalu banyak akan mengakibatkan pengelolaan kelas kurang
efektif.
c)
Sulit
membentuk kelompok yang dapat bekerja sama secara baik.
d) Penilaian terhadap
individu sulit karena tersembunyi dibalik kelompok.
e) Seluruh waktu bisa
jadi didominasi oleh kelompok yang pandai atau yang berani berbicara.
f) Jika terjadi
pertentangan antar anggota kelompok maka hasil pekerjaan akan kurang baik.
3)
Solusi Kelemahan TGT
a) Guru harus lebih bisa
mengatur waktu sesuai dengan materi yang disajikan.
b) Jika siswa terlalu
banyak, guru membagi siswa menjadi dua kelas dalam waktu yang berbeda.
c) Memberi pengertian
kepada setiap anggota kelompok akan pentingnya bekerja sama dengan baik,
sehingga kelompok dapat bekerja sama.
d) Penilaian individu
dapat dilihat saat turnamen dilakukan maupun tingkah lakunya sehari-hari.
e) Dalam turnamen juga
harus diatur waktunya, kelompok mana yang saatnya harus berbicara biar tidak
terjadi dominasi.
f) Jika terjadi
pertentangan, maka ketua kelompok harus bisa menengahi dan menyimpulkan apa
yang ditentangkan antar anggota kelompok.
0 komentar :
Posting Komentar