Home » » Model Pebelajaran Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD menurut Robert slavin ibrahim dkk

Model Pebelajaran Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD menurut Robert slavin ibrahim dkk

Written By zainal arifin on Senin, 16 November 2015 | 23.10

Model Pebelajaran  Pembelajaran Kooperatif  Tipe STAD
  
    Salah satu model pembelajaran kooperatif yang efektif dan sederhana adalah  STAD yang dikembangkan oleh Robert Slavin Ibrahim dkk, (2000 : 20). Dalam STAD siswa di tempatkan dalam kelompok - kelompok kecil yang beranggotakan 4 - 5 siswa yang heterogen menurut jenis kelamin dan tingkat kemampuan berfikirnya.  
      Pembelajaran kooperatif STAD dilaksanakan dalam lima tahap yaitu: tahap persiapan, penyajian materi, kegiatan kelompok, evaluasi atau tes dan penghargaan kelompok.
a. Persiapan
Hal - hal yang perlu disiapkan adalah materi, menetapkan siswa dalam kelompok dan kerja sama kelompok.
1)      Materi
Materi pembelajaran kooperatif STAD dirancang sedemikian rupa untuk pembelajaran secara kelompok. Sebelum penyajian materi pembelajaran dibuat Lembar Kerja Siswa (LKS) yang akan dikerjakan oleh siswa dalam kelompok - kelompok kooperatif.
2)    Menetapkan Siswa dalam Kelompok
Dalam hal ini, kelompok terdiri dari kelompok kecil yang beranggota 4 - 5 siswa yang bersifat heterogen menurut jenis kelamin dan tingkat kemampuan berfikirnya.
3)   Kerja Sama Kelompok
Sebelum memulai pembelajaran kooperatif STAD, sebaiknya dimulai dengan latihan - latihan kerja sama untuk memberi kesempatan pada setiap kelompok untuk saling mengenal masing - masing kelompoknya.
b.  Penyajian Materi Pelajaran
Kegiatan pembelajaran dimulai dengan penyajian materi pelajaran yang meliputi :
1)      Pendahuluan
Guru menjelaskan kepada siswa tentang apa yang akan mereka pelajari dalam kelompok dan menginformasikan mengapa hal itu penting. Informasi tersebut bertujuan untuk memotivasi rasa ingin tahu siswa tentang konsep - konsep yang akan mereka pelajari.
2)      Menjelaskan Materi Belajar
Materi pelajaran yang disajikan hendaknya disesuaikan dengan apa yang akan dipelajari siswa dalam kelompok dengan harapan adanya penekanan pada siswa agar dapat belajar memahami makna bukan hafalan
3)   Latihan Terbimbing
Guru memanggil siswa secara acak untuk mengerjakan didepan kelas supaya siswa selalu mempersiapkan diri sebaik mungkin dan menekankan mengapa jawabannya benar atau salah serta memberikan umpan balik.
c.  Kegiatan Kelompok
Untuk kerja kelompok, guru membagikan LKS kepada setiap kelompok sebagai bahan yang akan dipelajari siswa disamping untuk mempelajari konsep - konsep materi pelajaran. LKS juga akan digunakan untuk melatih keterampilan kooperatif siswa, artinya LKS dikerjakan siswa secara mandiri atau individu kemudian saling mencocokkan jawabannya dengan teman sekelompoknya dan jika ada anggota kelompoknya belum memahami materi maka teman sekelompoknya berkewajiban untuk menjelaskannya.
d.  Evaluasi
Guru memberikan evaluasi atau tes kepada siswa secara mandiri dalam waktu yang telah ditentukan untuk menunjukkan apa yang telah dipahami oleh siswa secara individual selama bekerja dalam kelompok.
e. Penghargaan Kelompok
Dalam memberikan penghargaan kelompok, dilakukan dua tahap perhitungan yaitu :
1)      Menghitung skor individu dan skor kelompok.
Skor yang diperoleh siswa digunakan untuk menentukan nilai perkembangan individu dan skor kelompok. Nilai perkembangan individu dihitung berdasarkan selisih perolehan skor tes terdahulu (skor dasar) dengan skor tes terakhir. Perhitungan skor perkembangan kelompok dapat ditentukan sebagai berikut :

Tabel 2.1 Langkah-langkah menghitung skor peningkatan kelompok dalam pembelajaran kooperatif tipe STAD
Langkah 1
Menetapkan skor dasar

Setiap siswa diberikan skor berdasarkan skor - skor kuis yang lalu.
Langkah 2
Menghitung skor kuis terkini

Siswa memperoleh poin untuk kuis yang berkaitan dengan pelajaran terkini
Langkah 3

Siswa mendapatkan poin perkembangan yang besarnya ditentukan apakah skor kuis terkini mereka menyamai atau melampaui skor  dasar mereka dengan menggunakan skala yang diberikan dibawah ini :

Lebih dari 10 poin dibawah skor dasar
0 poin

10 poin dibawah sampai 1 poin dibawah skor dasar
10 poin

Skor dasar sampai 10 poin diatas skor dasar
20 poin

Lebih dari 10 poin diatas skor dasar
30 poin

Pekerjaan sempurna (tanpa memperhatikan skor dasar)
30 poin
Berdasarkan kutipan diatas dapat dijelaskan bahwa nilai perkembangan individu dihitung berdasarkan selisih perolehan skor tes terdahulu (skor dasar) dengan skor terakhir. Setelah nilai perkembangan individu diketahui, maka penelitian dapat mempergunakan data tersebut untuk mengetahui sejauh mana perkembangan nilai individu tersebut..
2)      Menghargai Prestasi Kelompok
Kriteria kualitatif penghargaan kelompok digunakan ketentuan sebagai berikut :
Tabel 2.2 Sistem poin atau penilaian pada penghargaan kelompok

Kriteria (nilai rata - rata kelompok)
Penghargaan
Kurang dari 20
20 - 24
25 - 29
30 atau lebih
Kurang baik
Baik
Hebat
Super
Keunggulan pembelajaran kooperatif ini adalah siswa lebih banyak belajar dari satu teman ke teman yang lain diantara sesama siswa, serta secara bersamaan membantu akademis mereka. Siswa juga memiliki kemungkinan menggunakan tingkat berfikir dalam pembelajaran ini sehingga materi yang dipelajari akan melekat untuk periode waktu lama.
Kelemahan pembelajaran ini adalah membutuhkan waktu yang cukup banyak dan seringnya tugas hanya dikerjakan oleh anggota tertentu saja. Hal ini dapat di atasi oleh guru dengan cara memantau semua kegiatan siswa serta memberikan pengarahan bahwa tugas ini adalah tanggungjawab seluruh kelompok.
2.      Hubungan Antara Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Dengan Prestasi Belajar Siswa
 Salah satu metode pembelajaran yang efektif adalah metode pembelajaran kooperatif STAD karena dengan pembelajaran ini, siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep - konsep yang sulit jika mereka mendiskusikan masalah tersebut dengan temannya (Nur, dkk, 2000 : 8).
Keadaan ini menunjukkan hubungan saling ketergantungan yang positif antar siswa dan pertumbuhan sikap bertanggung jawab dalam proses pembelajaran. Penggunaan pembelajaran kooperatif tersebut lebih meningkatkan semangat siswa dalam belajar konsep matematika sehingga prestasi belajar matematika siswa menjadi lebih baik. Jadi pembelajaran kooperatif STAD sangat erat hubungannya dengan prestasi belajar.
Share this article :

0 komentar :

Posting Komentar

 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. BELAJARYUK! - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger