Home » » 10 Tips Jadi Penulis menurut Sudaryono Achmad

10 Tips Jadi Penulis menurut Sudaryono Achmad

Written By zainal arifin on Jumat, 15 Januari 2016 | 11.07

                                                                      10 Tips Jadi Penulis
Sudaryono Achmad
Founder Jurnalkomunikasi.com
E-mail : kolumnis@gmail.com
Blog : http://penakayu.blogspot.com
HP : 081586549725
Anda ingin jadi penulis, gampang! Untuk menjadi seorang penulis masalahnya
bukan kita bisa atau tidak bisa. Tapi kita mau atau tidak mau. Jika kita mau, pasti ada
jalan untuk meraih predikat itu. Baiklah, dalam kesempatan ini, akan diketengahkan
beberapa tips ringkas bagi mereka yang ingin terjun ke dalam dunia tulis menulis.
Semoga membantu yah.
1//
Suka Membaca
Membaca tentu bukan asal baca, apalagi membaca apa saja. Kita perlu menetapkan
skala prioritas apa yang kita baca sesuai dengan kebutuhan kita. Misalkan Anda seorang
muslim, dalam satu bulan minimal tiga jenis buku yang perlu dibaca. Buku tentang
keagamaan, buku sesuai dengan latarbelakang pendidikan dan buku yang sesuai dengan
minatnya. Dengan skala prioritas tersebut otak kita tidak dijejali beragam informasi yang
justru membuat kita pusing, tapi informasi yang sesuai dengan kebutuhan kita sebagai
seorang penulis nantinya.
2//
Suka Kliping
Kliping tak hanya soal gunting menggunting koran. Jaman sekarang, kliping bisa
berupa data digital. Yah, semua orang tahu, kita tinggal mengunduh materi-materi sesuai
dengan kebutuhan kita melalui jejaring dunia maya. Ingat, jangan terjebak untuk
mengoleksi banyak informasi yang sebenarnya tidak kita butuhkan. Sekali lagi tetapkan
prioritas untuk mengkoleksi informasi sebaga bahan mentah untuk karya yang akan kita
buat kelak. Kliping gunanya hanyalah untuk menambah khasanah karya kita, yang paling
penting tetap orisinalitas ide kita dalam sebuah karya.
3//
Miliki Diary
Diary (catatan harian) perlu dimiliki oleh (calon) penulis. Diary akan melatih orang
untuk jujur pada diri sendiri. Menuliskan sepenggal goresan spontanitas apa yang
dirasakan. Kelak menulis secara jujur akan sangat berguna bagi karier kepenulisan.
Sebab, bisa mengantarkan penulis untuk menulis dengan hati. Yah, harapannya ketika
orang menulis dengan hati, pesannya akan sampai ke hati juga. Mulia sekali bukan
penulis yang seperti ini.
4//
Miliki Buku Sakti
Berbeda dengan diary. Buku sakti adalah bank data. Berisi kutipan buku-buku yang
pernah kita baca, hasil-hasil penelitian dan juga momen-momen penting yang terjadi di
dunia. Untuk apa buku sakti ini perlu kita miliki? Yah, seperti papatah mengatakan the
palest ink is better than the best memory (tinta yang kabur sekalipun masih lebih baik
daripada ingatan yang tajam). Ketika kita ingin menulis sebuah karya, untuk memperkaya
khasanah kita tinggal membuka bank data tersebut. Misalnya ketika akan menulis artikel
berjudul “Televisi itu Candu”, untuk memperkayanya, kita tinggal membaca rangkuman
dan kutipan buku terkait televisi yang pernah kita baca beserta hasil-hasil penelitian
terkait dengannya. Adanya buku sakti ini sebenarnya adalah usaha sebuah manajemen
karier kepenulisan agar lebih tertata dengan baik.
5//
Miliki Blog
Blog ibarat tabungan karya. Memang lebih bagus kalau blog kita itu spesifik dalam
arti wadah menuliskan hal-hal yang tidak beragam. Satu tema saja. Dengan begitu, ketika
kita menuliskan karya dalam blog kita, sesungguhnya adalah sedang menabung. Kita
menabung karya yang punya potensi kelak disulap menjadi sebuah buku. Selain itu,
memiliki blog juga bisa sebagai ajang latihan kita dalam menuliskan karya. Disana
tulisan kita akan mendapat respon dari pembaca. Dengan demikian menjadi sebuah
pembelajaran dan masukan tersendiri agar kelak kita bisa berkarya lebih baik lagi.
6//
Gabung Milis Kepenulisan
Milis adalah forun diskusi di dunia maya. Kita bisa mengikutinya, banyak sekali
milis tentang dunia kepenulisan. Misalnya milis terbesar kepenulisan seperti
penulislepas@yahoogroups.com, forum_lingkarpena@yahoogroups.com, apresiasisastra@
yahoogroups.com dsb. Dengan bergabung dengan milis kepenulisan, kita bisa
mendapat banyak informasi yang mendukung karier sebagai penulis seperti kiat-kiat
kepenulisan, bedah karya maupun beragam informasi lomba kepenulisan di mana kita
juga bisa berkiprah di dalamnya.
7//
Kunjungi Perpustakaan dan Toko Buku
Kemana orang berlibur? Bisa ke pantai, mall, tempat-tempat wisata dsb. Tapi bagi
orang yang ngebet pingin jadi penulis, liburan bisa digunakan untuk mengunjungi
perpustakaan. Disana kita bisa refresing sekaligus menambah wawasan bagi otak kita. Ke
toko buku juga perlu, selain kita bisa membaca sekilas buku-buku yang ada. Kita juga
bisa mendapatkan inspirasi judul-judul buku yang laris manis di pasaran. Selanjutnya,
kita berharap bisa memunculkan karya atau buku-buku yang digemari masyarakat pula.
8//
Datangi Acara Kepenulisan
Penting sekali yang ini. Dengan mendatangi acara kepenulisan, terutama acara
bedah buku, kita akan banyak mendapatkan ilmu. Biasanya adalah ilmu tentang proses
kreatif sang pengarang buku. Bagaimana lika-likunya, mulai dari mendapatkan inspirasi,
proses penulisan, mencari penerbit, sampai menyaksikan bukunya bisa dibaca orang lain
dan barangkali bisa best seller, dicetak berulang-ulang. Dengan mengetahui cerita
tersebut, kita juga bisa melakukan hal yang sama. Menjadi penulis “hebat”. Tentu dengan
cara yang berbeda.
9//
Ikuti Komunitas Kepenulisan
Ikut komunitas kepenulisan itu perlu. Dengan mengikuti komunitas kepenulisan
kita bisa berbagi pengalaman dalam berkarya. Begitu juga bisa saling memberikan
kritikan dan masukan pada karya yang dibuat anggota. Dengan begitu akan matang
sebelum karya benar-benar dikirimkan ke berbagai media maupun penerbit. Dengan ikut
komunitas pula akan memberikan semangat kepada kita untuk berkarya. Biasanya kita
akan terpacu dan bersemangat berkarya ketika ada salah satu anggota yang karyanya
bisa tembus ke media massa maupun bukunya diterbitkan.
10//
Angkat Mentor Inspiratif
Siapa mentor inspiratif itu? Dia adalah penulis favorit kita. Kita perlu mengangkat
mentor walaupun tanpa kontak dengannya. Cukup kita mengakrabi karya-karyanya.
Mentor ini gunanya dalam soal gaya menulis maupun bercerita. Bukan hal yang haram
ketika kita mengikuti gaya menulis seseorang. Yang penting kita tetap punya ide orisinil
tersendiri. Adanya mentor yang kita angkat sendiri ini akan membantu kita. Misalnya,
akan menulis novel inspiratif, kita perlu mengangkat Paulo Choelo sebagai mentor. Ini
sekedar contoh saja. Jadi karya kita nantinya berbau karya dia dalam soal gaya
kepenulisan.
Baik, sementara ini dulu yah,
abaikan saja ke sepuluh tips diatas
kalau hanya bikin pusing dan menganggu pikiran.
Sekarang duduk dan menulislah, itu saja.
Selamat berkarya.
Share this article :

0 komentar :

Posting Komentar

 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. BELAJARYUK! - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger