Home » » cara belajar matematika dan pengertian belajar matematika

cara belajar matematika dan pengertian belajar matematika

Written By zainal arifin on Senin, 16 November 2015 | 19.43



BELAJAR MENGAJAR MATEMATIKA
Belajar dan mengajar adalah dua hal yang berbeda, keduanya saling berkaitan. Mengajar akan efektif bila kemampuan berfikir anak diperhatikan dan karena itu perhatian ditunjukkan pada kesiapan struktur kognitif siswa. Adapun struktur kognitif mengacu pada organisasi pengetahuan atau pengalaman yang telah dikuasai seorang siswa yang memungkinkan siswa itu dapat menangkap ide-ide atau konsep-konsep baru.
Belajar matematika itu memerlukan pemahaman terhadap konsep-konsep . Konsep-konsep ini yang akhirnya melahirkan teorema atau rumus. Agar konsep dan teorema dapat diaplikasikan ke situasi yang lain. Perlu adanya ketrampilan menggunakan konsep-konsep dan teorema-teorema.
 Herman Hudoyo (1978:80) mengatakan bahwa kesiapan dalam menerima pelajaran merupakan suatu variabel yang penting di dalam situasi belajar, tetapi tidak bisa menantikan kesiapan itu timbul dengan sendirinya. Sedangkan menurut Herman Hudoyo (1979:79), mengtakan bahwa mengajar matematika tanpa memperhatikan kesiapan intelektual anak itu sama akan membuang waktu-waktu saja. Oleh karena itu Herman Hudoyo memberikan 3 langkah dalam belajar mengajar matematika yaitu :
a.         Kesiapan intelektual siswa merupakan variabel yang penting didalam menyusun rencana pengajaran.
b.        Dalam mengajar matematika, hakekat matematika harus diperhitungkan.
c.         Rencana sajian konsep, struktur dan generalisasi didalam matematika yang didasarkan teori belajar mengajar.
Belajar matematika merupakan kegiatan mental yang tinggi, karena berkenaan dengan ide-ide abstrak yang diberi symbol-simbol yang tersusun secara herarkis dan penalaran dedukatif. Sehingga dalam mempelajarinya belajar matematika merupakan kegiatan mental yang tinggi, sehingga dalam mempelajarinya haruslah bertahap, berurut dan kontinyu serta berdasarkan pada pengalaman belajar yang lalu dari seseorang, itu akan mempengaruhi terjadinya proses belajar mengajar matematika.
Seperti pendapat Herman Hudoyo (1990:5), apabila mempelajari konsep B seseorang terlebih dahulu harus memahami konsep A, tanpa memahami konsep A, tidak mungkin orang itu akan memahami konsep B. Hal ini menunjukkan dalam mempelajari matematika haruslah bertahap serta mendasar kepada pengalaman belajar masa lalu. Begitu juga tentang frekuensi belajar. Herman Hudoyo (1990:5) berpendapat karena keherarkisan matematika itu, maka belajar matematika yang tidak kontinyu mengganggu terjadinya proses belajar. Ini berarti proses belajar matematika akan terjadi dengan lancar apabila belajar itu sendiri dilakukan secara kontinyu.
Teori belajar tidak kalah pentingnya dan sangat membantu pengajar dalam menyampaikan bahan pelajaran kepada peserta didik. Dengan memahami teori belajar, pengajar akan memahami proses terjadinya belajar. Manusia dan pengajar mengerti dan bagaimana seharusnya memberikan stimulasi sehingga peserta didik menyukai belajar. Dengan begitu pengajar dapat memprediksi secara jitu dan balasan tentang keberhasilan belajar peserta didiknya. Herman Hudoyo (1990:14) mengatakan kalau tanggung jawab pengajar adalah mengelolah kelas sehingga memungkinkan tingkah laku peserta didik menjadi benar secara maksimal dalam proses belajar mengajar.
Share this article :

0 komentar :

Posting Komentar

 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. BELAJARYUK! - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger