MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS IT (POWER POINT)
Semua bentuk sarana
pendidikan disyaratkan mampu membantu peserta didik memahami bahan ajar yang
diberikan tenaga pendidik kepadanya, disamping harus pula mampu membangkitkan
minat belajar pada peserta didik tersebut.
Sarana pendidikan
sebagai media pendidikan harus mampu membangkitkan rangsangan indera
penglihatan, pendengaran, perabaan, pengecapan serta penciuman. Untuk tujuan
tersebut maka seorang pendidik perlu memiliki sebuah media pembelajaran yang
memadai, agar bahan ajar dapat diserap peserta didik dengan sebaik-baiknya
1. Teori
Media Pembelajaran
Media menurut pengertian
kamus adalah alat, sarana komunikasi, penghubung, atau yang terletak di antara
dua pihak (orang, golongan, dsb). Jika
media itu digunakan di dalam proses pembelajaran disebut “media pembelajaran”.
Hingga saat ini, istilah media pembelajaran telah banyak diartikan oleh pakar
pendidikan menurut cara dan sudut pandangnya masing-masing
Sukarman (2008), mengemukakan pengertian
media pembelajaran yang paling umum adalah suatu sarana nonpersonal (bukan manusia) yang digunakan
atau disediakan oleh tenaga pengajar, yang memegang peranan dalam proses
belajar-mengajar, untuk mencapai tujuan instruksional.
Media pembelajaran
berdasarkan realitasnya dapat dibedakan atas dua golongan, yaitu media nyata
dan media buatan. Media nyata yaitu segala jenis benda atau objek nyata (tidak
secara khusus dirancang untuk dijadikan media) yang dimanfaatkan sebagai alat
bantu pembelajaran atau sumber belajar di dalam upaya mengefektifkan proses
belajar mengajar. Sebaliknya, media buatan yaitu benda atau objek yang secara
khusus dirancang dan dibuat untuk dijadikan sebagai alat bantu pembelajaran
atau sebagai sumber belajar di dalam upaya mengefektifkan proses belajar
mengajar.
Ikhsan Muhammad (2006)
mengatakan bahwa berdasarkan wujudnya, media dapat dibedakan atas media
audiotif, media visual, dan media audio-visual. Media audiotif yaitu segala
jenis alat bantu atau sumber belajar berupa suara atau bunyi semata,
pencerapannya hanya melalui indera dengar. Media visual yaitu segala jenis alat
bantu atau sumber belajar berupa benda atau objek kasat mata, pencerapannya
hanya melalui indera lihat. Media audio-visual yaitu segala jenis alat bantu
atau sumber belajar yang selain berupa suara atau bunyi juga berupa benda atau
objek kasat mata, pencerapannya di samping melalui indera dengar juga melalui
indera lihat.
2. Teori
Microsoft Power Point
Microsoft Power Point merupakan sebuah
software yang dibuat dan dikembangkan oleh perusahaan Microsoft, dan merupakan
salah satu program berbasis multi media. Didalam komputer, biasanya program ini
sudah dikelompokkan dalam program Microsoft Office. Program ini dirancang
khusus untuk menyampaikan presentasi, baik yang diselenggarakan oleh
perusahaan, pemerintahan, pendidikan, maupun perorangan, dengan berbagai fitur
menu yang mampu menjadikannya sebagai media komunikasi yang menarik.
Sukarman (2008), mengemukakan beberapa hal
yang menjadikan media ini menarik untuk digunakan sebagai alat presentasi
adalah berbagai kemampuan pengolahan teks, warna dan gambar, serta
animasi-animasi yang bisa diolah sendiri sesuai kreatifitas penggunanya. Pada prinsipnya program
ini terdiri dari beberapa unsur rupa, dan pengontolan operasionalnya. Unsur
rupa yang dimaksud, terdiri dari slide, teks, gambar dan bidang-bidang warna
yang dapat dikombinasikan dengan latar belakang yang telah tersedia. Unsur rupa
tersebut dapat kita buat tanpa gerak, atau dibuat dengan gerakan tertentu
sesuai keinginan kita. Seluruh tampilan dari program ini dapat kita atur sesuai
keperluan, apakah akan berjalan sendiri sesuai timing yang kita inginkan, atau
berjalan secara manual, yaitu dengan mengklik tombol mouse. Biasanya jika
digunakan untuk penyampaian bahan ajar yang mementingkan terjadinya interaksi
antara peserta didik dengan tenaga pendidik, maka kontrol operasinya
menggunakan cara manual.
Nufid (2008) mangatakan bahwa penggunaan
program ini pun memiliki kelebihan sebagai berikut:
a.
Penyajiannya menarik karena ada permainan warna, huruf
dan animasi, baik animasi teks maupun animasi gambar atau foro.
b.
Lebih merangsang anak untuk mengetahui lebih jauh
informasi tentang bahan ajar yang tersaji.
c.
Pesan informasi secara visual mudah dipahami peserta
didik.
3.
Fungsi Media Pembelajaran dalam pemecahan masalah
Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang amat
penting adalah metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling
berkaitan. Pemilihan salah satu metode mengajar tentu akan mempengaruhi jenis
media pembelajaran yang sesuai, meskipun masih ada berbagai aspek lain yang
harus diperhatikan dalam memilih media, antara lain tujuan pembelajaran, jenis
tugas dan respon yang diharapakan siswa kuasai setelah pembelajaran berlangsung
dan konteks pembelajaran termasuk karakteristik siswa. Meskipun demikian, dapat
dikatakan bahwa salah satu fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai alat
bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi dan lingkungan belajar
yang ditata dan diciptakan oleh guru.
Laria Kartika (2008), kehadiran media pembelajaran adalah sebagai media antara
guru sebagai pengirim informasi dan penerima informasi harus komunikatif,
khususnya untuk obyek secara visualisasi. Dalam pembelajaran ilmu pengetahuan
alam, khusunya konsep yang berkaitan dengan alam semesta lebih banyak
menonjol visualnya, sehingga apabila seseorang hanya mengetahui kata
yang mewakili suatu obyek, tetapi tidak mengetahui obyeknya disebut verbalisme.
Masing-masing media mempunyai keistimewaan menurut karakteristik siswa.
Pemilihan media yang sesuai dengan karakteristik siswa akan lebih membantu
keberhasilan pengajar dalam pembelajaran. Secara rinci fungsi media
memungkinkan siswa menyaksikan obyek yang ada tetapi sulit untuk dilihat dengan
kasat mata melalui perantaraan gambar, potret, slide, dan
sejenisnya mengakibatkan siswa memperoleh gambaran yang nyata
Media pembelajaran termasuk media visual yang fungsinya
menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pembelajaran
yang berkaiatan dengan makna visul yang ditampilkan atau meyertai teks materi
pembelajaran. Seringkali pada awal pembelajaran siswa tidak tertarik dengan
materi pelajaran yang tidak disenagi oleh mereka sehingga tidak diperhatikan.
Media gambar, tulisan, chart atau apapun khususnya gambar yang diproyeksikan
melalui proyektor dapat menenangkan bahkan mengarahkan perhatian siswa kepada
pelajaran yang akan mereka terima.
Media visual dapat dapat terlihat dari tingkat kenikmatan
siswa ketika belajar teks yang bergambar, media ini juga dapat membantu siswa
yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan
mengingatnya kembali.
Dari penjelasan diatas,
disimpulkan bahwa fungsi dari media pembelajaran yaitu media yang
mampu menampilkan serangkaian peristiwa secara nyata terjadi dalam waktu lama
dan dapat disajikan dalam waktu singkat dan suatu peristiwa yang digambarkan
harus mampu mentransfer keadaan sebenarnya, sehingga tidak menimbulkan adanya
verbalisme.
0 komentar :
Posting Komentar