Home » » Pengertian Pendekatan Kontekstual

Pengertian Pendekatan Kontekstual

Written By zainal arifin on Senin, 16 November 2015 | 22.56

Pendekatan Kontekstual

 1.  Pengertian pendekatan kontekstual
             Pendekatan kontekstual adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa, dan mendorong siswa membuat hubunngan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. 
2.  Komponen Pendekatan Kontekstual
 Menurut Nurhadi (2002:10) pendekatan kontkstual (CTL) sebagai sebuah konsepsi mutakhir tentang pembelajaran dan pengajaran ditopang oleh 7 komponen utama yaitu:
a.  Konstruktivisme (Contruktivism)
Dalam kontruktivisme siswa harus menemukan dan mentransformasikan suatu informasi lain, sehingga pembelajaran harus dikemas menjadi proses “mengkontruksi” bukan ”menerima” pengetahuan.
b.  Menemukan (Inquiri)
Siklus inquiri meliputi observasi. Kata kunci dalam strategi inkuiri adalah “siswa menemukan sendiri”. Langkah-langkah dalam inquiri meliputi merumuskan masalah, mengamati atau melakukan observasi, menganalisis dan menyajikan hasil dalam tulisan, gambar, laporan, bagan,table dan karya lainnya, mengkomunikasikan atau menyajikan hasil karya pada para pembaca,teman sekelas, guru atau audien lainnya.
c.  Bertanya(Questioning)
Bertanya dipandang sebagai kegiatan guru untuk mendorong, membimbing dan menilai kemampuan berpikir siswa. Dalam pembelajaran yang prokduktif, kegiatan bertanya berguna untuk menggali informasi, mengecek pemahaman siswa, membangkitkan respon kepada siswa, mengetahui hal-hal yang sudah diketahui siswa, memfokuskan perhatian siswa pada sesuatu yang dikehendaki guru, untuk membangkitkan lebih banyak lagi pertanyaan dari siswa dan untuk menyegarkan kembali pengetahuan siswa.
d.  Masyarakat Beajar (Learning Community)
Masyarakat belajar bisa terjadi aabila ada proses komunikasi dua arah yaitu proses komunikasi antara guru dan siswa atau siswa dengan siswa. Dalam kelas CTL, guru disarankan selalu melaksanakan pembelajaran dalam kelompok-kelompok belajar, siswa dibagi dalam kelompok-kelompok yang anggotanya heterogen.
e.  Permodelan (Modelling)
Dalam pembelajaran kontekstual, guru bukan satu-satunya model. Permodelan dapat dirancang dengan melibatkan siswa. Siswa ditunjuk untuk memodelkan sesuatu berdasarkan pengalaman yang diketahui.               
f.  Refleksi(Reflection)
Refleksi adalah cara berpikir tentang apa yang baru dipelajari atau berpikir ke belakang tentang apa-apa yang sudah kita lakukan di masa lalu. Refleksi merupakan respon terhadap kejadian, aktivitas atau pengetahuan yang baru diterima.
g.  Penilaian Autentik(Autentic Assement) 
Penilaian autentik merupakan suatu penilaian yang mengukurkinerja siswa dalam suatu tugas kehidupan nyata, situasi relevan atau masalah berguna,bermanfaat, bermakna dan berarti. Dalam penerapannya penilaian autentik meminta siswa untuk mendemontrasikan ap yang dapat dilakukan siswa dalam kehidupan nyata.
5.      Pengertian Diskusi Kelas
Diskusi adalah situasi dimana guru dan siswa atau antara siswa dengan siswa yang lain melakukan tukar pendapat secara lisan, teratur dan mengutarakan  pikiran mengenai pokok pembicaraan tertentu  (Tjokridiharjo, 2000:2). Sedangkan menurut Suryosubroto (2002 : 179) diskusi adalah suatu cara penyajian bahan pelajaran dimana guru memberikan kesempatan kepada para siswa (kelompok-kelompok siswa) untuk mengadakan perbincangan ilmiah guna menggungkapkan pendapat, membentuk kesimpulan atau menyusun berbagai alternatif pemecahan atas suatu masalah.
Dalam kegiatan diskusi sebagai proses belajar mengajar, siswa melakukan kegiatan bersama, berhadapan muka dalam mempelajari dan membahas suatu masalah tertentu untuk memperoleh pemecahan masalah. Selain itu, dalam diskusi akan terlihat interaksi banyak arah, dimana para siswa belajar dari temannya disamping dari guru. Diskusi yang baik akan dapat melibatkan mental emosional siswa secara optimal. Bertukar pengalaman, dan saling menggali pengalaman sehingga diantara anggota kelompok terjadi kegiatan saling belajar.
Dari uraian diatas yang dimaksud dengan diskusi kelas dalam penelitian ini adalah suatu kegiatan yang melibatkan siswa dengan guru atau siswa dengan siswa yang lain berbincang satu sama lain dan berbagi gagasan atau pendapat mereka dalam proses belajar mengajar di kelas.
v     Tujuan Diskusi Kelas
    Menurut Tjokrodiharjo (2000: 3) diskusi diadakan dengan tujuan untuk:
a.       Meningkatkan cara berfikir siswa dan membantu mereka membangun sendiri pemahaman isi pelajaran.
b.      Menumbuhkan keterlibatan dan keikutsertaan siswa dimana diskusi memberikan kesempatan terbuka siswa untuk berbicara dan mengutarakan gagasan sendiri dan mendorong motivasi untuk terlibat percakapan dalam kelas.
c.       Membantu siswa mempelajari keterampilan komunikasi dan proses berfikir yang penting.
Sedangkan tujuan diskusi menurut Suryosubroto (2002:181) adalah untuk :
1.      Memanfaatkan berbagai kemampuan yang ada (dimiliki) oleh para siswa.
2.      Memberikan kesempatan kepada para siswa untuk menyalurkan kemampuan masing-masing.
3.      Memperoleh umpan balik dari para siswa tentang apakah tujuan yang telah dirumuskan telah tercapai.
4.      Membantu para siswa berfikir teoritis dan praktis lewat berbagai mata pelajaran dan kegiatan sekolah.
5.      Membantu para siswa menilai kemampuan dan peranan diri sendiri maupun teman-temannya (orang lain).
6.   Pengertian Buzz Group
Buzz group adalah Suatu kelompok dibagi ke dalam beberapa kelompok kecil (sub groups) masing- masing terdiri dari 3-6 orang dalam tempo yang singkat, untuk mendiskusikan suatu topik/ memecahkan suatu masalah. Seorang juru bicara ditunjuk untuk melaporkan hasil diskusi kelompok masing-masing kepada sidang, lengkap seluruh kelompok.
Dengan menggunakan strategi Buzz Group  siswa mendapat banyak kesempatan untuk mengemukakan pendapat dan pikirannya sehingga siswa aktif dalam pembelajaran dan diharapkan setiap siswa dapat membandingkan persepsi yang mungkin berbeda-beda dengan cara bertukar pikiran dengan siswa lain yang dikemas dalam benuk diskusi.  
Pemimpin:
1.      Membantu dalam menentukan isu                                                                                                             
2.      Memecahkan kelompok ke dalam beberapa kelompok kecil terdiri dari 3-6 orang.hal ini tergantung kepada besarnya kelompok dan ruangan yang tersedia
3.      Memberikan penjelasan kepada kelompok – kelompok kecil itu
a)      Tentang tugasnya
b)      Tentang batas waktu (5-15 menit) untuk menyelesaikan tugasnya
c)      Menyarankan agar tiap kelompok kecil itu memilih pemimpin sidang dan penulisannya
4.      Meminta saran-saran untuk memecahkan masalah penjelasan isu, atau menjawab, pertanyaan-pertanyaan
5.      Kunjungilah kelompok demi kelompok untuk mengetahui apakah ada kelompok yang memerlukan bantuan dalam melaksanakan tugasnya
6.      Peringatkanlah 2 menit sebelumnya bahwa tugas mereka hampir berakhir
7.      Undanglah kelompok- kelompok kecil itu untuk berkumpul bersama lagi
8.      Persilahkan tiap kelompok menyampaikan laporan melalui juru bicara / laporannya
9.      Persilahkanlah anggota-anggota kelompok untuk menambahkan komentar terhadap laporan itu
10.  Rangkumlah hasil diskusi kelompok-kelompok itu / tugaskanlah salah seorang untuk melakukannya
11.  Ajukan tindakan / studi tambahan
12.  Evaluasilah manfaat dan kekurangan- kekurangan situasi belajar itu
Anggota kelompok :
1.      Membantu dalam merumuskan isu / masalah yang dihadapi mereka
2.      Ikut memilih pemimpin dan penulis dalam kelompok kecil
3.      Memperjelaskan dan merumuskan isu / masalah
4.      Mengembangkan pendapat atas dasar pendapat anggota-angota lain
5.      Rumuskanlah bagaimana informasi itu dipergunakan dan dilaksanakan
6.      Ikut melaksanakan evaluasi. Efektivitas pengalaman belajar tersebut
Penulis:
1.      Mencatat seluruh pendapat anggota-anggota kelompoknya
2.      Merangkum pendapat-pendapat kelompoknya
3.      Melaporkan kepada sidang lengkap
Saran pilihan :
1.      Dalam kelompok yang besar tidaklah mesti seluruh kelompok kecl menyampaikan laporan
2.      Mungkin tidak perlu setiap laporan kelompok kecil itu diserahkan. Diskusi dalam kelompok mungkin tepat.
Tabel 1.1
Sintaks Strategi buzz group
Fase
Perilaku Guru
Fase-1
Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa
Guru menyampaikan semua tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi siswa belajar.
Fase-2
Mengarahkan diskusi
Guru menguraikan / menyampaikan aturan diskusi.
Fase-3
Menyelenggarakan diskusi
Guru menugaskan siswa mengerjakan LKS
Fase-4
Mengakhiri diskusi
Guru membantu siswa mengkaji ulang jawaban LKS
Fase-5
Melakukan tanya jawab
Guru meminta siswa memberi tanggapan terhadap pelaksanaan diskusi(refleksi)
Adapun langkah-langkah implementasi model pembelajaran diskusi kelas strategi BUZZ GROUP dengan pendekatan kontekstual dapat ditulis seperti di bawah ini:
Tahap1:  Menyampaikan tujuan dan mengatur setting
Guru menyampaikan tujuan diskusi dan menyiapkan siswa untuk berpartisipasi dengan cara membentuk siswa ke dalam kelompok-kelompok(menciptakan masyarakat belajar)
Tahap 2: Mengarahkan diskusi
·         Guru menguraikan aturan diskusi
·         Guru mengajukan pertanyaan awal
·         Guru membagi LKS pada tiap-tiap kelompok
·         Guru meminta siswa memperhatikan soal-soal pada LKS
·         Guru memfokuskan permasalahan pada LKS
Tahap 3:  Menyelenggarakan diskusi
·         Guru menugaskan siswa mengerjakan LKS. Dimana ide/pendapat dari setiap siswa dicatat oleh salah satu siswa dari masing-masing kelompok.
·         Guru mendorong keterlibatan dan keikutsertaan siswa
·         Guru menanyakan hasil catatan pendapat / gagasan / ide yang muncul didalam kelompok
·         Guru meminta siswa mempresentassikan hasil kelompok ke dalam kelas
·         Guru membuat catatan diskusi (guru melaksanakan refleksi terhadap pengelolaan pembelajaran )
Tahap 4:   Mengakhiri diskusi
·         Membantu siswa untuk mengkaji ulang jawaban LKS
·         Merangkum hasil diskusi
Tahap 5:   Melakukan tanya jawab singkat tentang proses diskusi
·         Meminta siswa untuk memberikan tanggapan terhadap pelaksanaan diskusi (refleksi)


Share this article :

0 komentar :

Posting Komentar

 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. BELAJARYUK! - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger